Rabu, 23 Juli 2008

WAPRES Jusuf Kalla Apresiasi Program CSR TELKOM Dalam Bidang Pendidikan

500 Alumni Pelatihan Guru Telkom-Republika Diterima Wapres

Jakarta, 2 Juli 2008 – Wakil Presiden RI, H. Jusuf Kalla menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kiprah dan perhatian Telkom dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan pada acara Reuni Akbar bersama 500 alumni Pelatihan Guru Telkom-Republika di Istana Wakil Presiden Jakarta, 2 Juli 2008.

Seperti dijelaskan oleh Vice President Public & Marketing Communication PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Eddy Kurnia, para guru yang hadir merupakan alumni Pelatihan Guru Tahun Kedua kerjasama Telkom dan Harian Republika. “Para guru tersebut berasal dari Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Pekalongan,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah menyerahkan buku berjudul: “Program CSR Inovatif; Persembahan Bagi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Buku yang disusun berdasarkan pelaksanaan Program Pelatihan Guru Telkom-Republika tersebut diharapkan dapat menjadi model bagaimana sebuah korporasi menyelenggarakan kegiatan Corporate Social Responsibility yang inovatif.

Pelatihan Guru merupakan bentuk nyata kepedulian sosial Telkom terhadap peningkatan mutu pendidikan bangsa melalui pengembangan keterampilan sosial para guru. “Sesuai kompetensi yang dimiliki sebagai perusahaan InfoCom, dukungan Telkom terhadap pendidikan diarahkan kepada kegiatan pendidikan yang berbasis ICT (Information and Communication Technology),” ujar Eddy Kurnia.

Eddy Kurnia menjelaskan, bagi sebagian orang teknologi informasi mungkin sudah menjadi bagian dari keseharian, tetapi bagi orang lain mungkin baru sebatas angan-angan. “Di kota-kota besar orang mudah mengakses internet, sebaliknya di kota-kota kecil orang belum bisa mengakses internet dengan mudah,” jelas Eddy Kurnia mengenai alasan mengapa Telkom sangat peduli terhadap peningkatan akses masyarakat terhadap teknologi infomasi.

Fenomena yang disebut sebagai digital divide atau kesenjangan digital tersebut, menurutnya harus dipersempit. Caranya dengan membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap teknologi informasi. Untuk itu, Telkom telah menggulirkan Lima Pilar CSR Telkom dalam pendidikan, yakni Internet Goes to School (IG2S); Community Access Point, E-Learning; Smart Campus dan Generasi Baru Guru. Khusus untuk program IG2S hingga saat ini sudah diikuti oleh lebih dari 600.000 siswa dan lebih dari 15.000 guru serta pemberian bantuan tidak kurang 1.600 komputer kepada sekolah-sekolah.

Telkom sengaja menjadikan komunitas pendidikan sebagai kelompok sasaran kegiatan CSR mengingat sekolah merupakan agent of change. Pelajar dan guru adalah pihak yang sangat terbuka terhadap hal-hal baru, di samping itu melalui sekolah diharapkan penyebaran teknologi informasi bisa lebih baik.

Pelatihan Guru Telkom-Republika

Kecakapan memanfaatkan teknologi informasi atau digital literacy saat ini sama pentingnya dengan kecakapan membaca oleh karena itu banyak negara maju saat ini menjadikan pelajaran mengenal teknologi informasi ataupun teknologi digital lainnya ke dalam salah satu kurikulum di sekolah. ”Digital Literacy kini sudah menjadi kebutuhan, apalagi bagi dunia pendidikan,” kata Eddy Kurnia.

Berangkat dari pemikiran itu, sejak dua tahun lalu Telkom bekerjasama dengan Harian Republika meluncurkan satu program yang bertajuk ”Bagimu Guru Kupersembahkan”. Pelatihan guru tersebut didesain khusus sehingga berbeda dari pelatihan guru pada umumnya. “Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut sebagian besar nonkurikulum, sehingga ada nilai lain selain pekerti akademis yang diberikan. Materi yang disampaikan antara lain tentang motivasi, proses kreatif, komunikasi efektif, penulisan popular, tren Teknologi Informasi (TI), dan kepribadian menarik.,” jelas Eddy Kurnia.

Nara sumber yang dihadirkan pun berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat negara, selebriti, pengusaha, wartawan, eksekutif perusahaan, seniman dan budayawan, hingga para profesional dari berbagai bidang keahlian. Pelatihan guru Telkom-Republika telah berlangsung selama dua tahun. Tahun pertama, pelatihan diselenggarakandari Juni 2006 hingga Maret 2007 di Jabodetabek dan Bandung. Diikuti 500 orang guru yang terbagi dalam 10 angkatan. “Tahun kedua diselenggarakan dari Juni 2007 hingga April 2008. Pesertanya juga sebanyak 500 orang dari Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Pekalongan,” jelas Eddy Kurnia.

Reuni akbar yang dilaksanakan hari ini (2/7) merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun, usai penyelenggaraan pelatihan guru sebanyak 10 angkatan. Tahun 2007 lalu, para guru alumni tahun pertama pelatihan yang berjumlah 500 orang, diterima langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.

Telkom berkomitmen untuk melanjutkan kepedulian terhadap dunia pendidikan sesuai dengan tema CSR Telkom yakni “Membangun Indonesia Cerdas”. Pelatihan Guru akan ditingkatkan kualitas dan cakupannya. Mengingat kontinuitas program sangat penting agar tujuan besar yang hendak diraih bisa tercapai, yaitu mencetak Generasi Baru Guru Indonesia, yang memiliki motivasi tinggi, memiliki kompetensi tinggi, berwawasan global serta menguasai Teknologi Informasi (TI).

Tidak ada komentar: